Kamis, 12 Juni 2014

Jadilah Fans Yang Baik!

                   

                 Iya gue memang baru sebatas newbie, tapi gue juga ppeduli dengan perkembangan fan MU akhir-akhir ini, banyak fans yang terlalu menekan dan berharap MU selalu menang disetiap pertandingannya, fans yang condong sebagai glory hunter yang mendukung tim disaat menang dan berpindah ke tim lain jika tim yang biasa dia dukung sering kalah, bahkan pada saat MU kalah 3-0 dari Everton di akun sosial media Facebook  MU fans berkurang sekitar 1 juta lebih, dan mereka gue kira sebagai Glory hunter itu. Gue sebagai newwbie gak mau seperti itu, karena gue dukung MU dengan tulus, jika tim kalah jangan dihujat habis-habisan jangan dijudge samapi-sampai merendahkan tim itu, berilah kritik dan saran yang dapat membangunkan lagi semangat pemain. Ya hal itu sulit dilakukan, karena jarang fans yang sudah emosi dapat berpikir jernih, fans yang sudah kecewa dan emosi ujung-ujungnya menghujat tim dan bahkan obyektif dalam  ngjudge pemain-pemain itu. Bahkan musim 13/14 pemain yang sering kena hujat adialah pemain baru yang didatangkan dari Everton Marouane Fellaini, karena kurang memberikan kontribusinya, dan yang kedua adalah pada akhir-akhir musim itu yaitu Tom Cleverley yang dianggap sudah tidak cocok lagi bermain di MU, itu sebenarnya hanya membuat pemain down saja, berilah hujatan yang membangun tapi itu tidak ada, yang ada menghujat dan menghancurkan rasa percaya diri pemain yang pada awalnya berada di titik tinggi menjadi rendah rasa percaya dirinya. Susah memang menjadi fans yang dapat membangun rasa kepercayaan diri pemain dilapangan melalui kata-kata kita yang kita tulis di sosial media misalkan membantu mereka para pemain. Di Inggris terkenal karena terdapat hooligan atau fans garis keras, dan hooligan  yang paling terkenal adalah dari fans West Ham United, dan yang kedua adalah Liverpool, Newcastle. Mereka adalah tim-tim yang memiliki hooligan terbesar di Daratan Inggris, hooligan selalu dikait-kaitkan dengan keanarkian para supporter itu, selalu dikaitkan dengan tawuran supporter, pennjarahan market-market dikota-kota tersebut jika habis bertanding. Fans MU jangan meniru tindakan anarki mereka, tirulah sifat mereka yang mendukung tim saat tim kalah dan saat tim menang, mereka para hooligan sangat jarang sekali menghujat pemain, tapi mereka pada awalnya hanya kecewa, tapi jika lama-kelamaan pemain yang mereka percayai tidak menjawab kepercayaan mereka, mereka akan bertindak untuk membuat pemain itu kembali ke performanya atau keluar dari klub itu. Fans MU harus selalu menaikkan rasa percaya diri pemain, menang bukan segalanya tapi integrasi antara fans dan pemain sangat dibutuhkan tim dilapangan maupun diluar lapangan..
                Itu sih menurut gue, tapi diindonesia ini rata-rata mendukung tim cuma karena tim itu habis juara dimusim sebelumnya, makanya Fans diindonesia gak ada yang militan, jarang menemukan militan tim bola diindonesia. Kalau pun ada pasti mereka sering perang haha

  sekian


  Bedjo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar