Jumat, 06 Juni 2014

Curhat gue tentang MU!



Mungkin di saya pernah ngeblog tentang loyalitas gue sebagai fan MU, tapi kali ini gue akan mengkritik atau bisa disebut juga dengan curhatam ke MU musim 13/14 yang menjadi musim terburuk sejak 20 tahun terakhir karena mungkin pergantian pelatih, yang awalnya Sir Alex Ferguson telah melatih selama 26 tahun digantikan oleh David Moyes yaitu susksesor Fergie yang dipilih oleh Fergie sendiri. David Moyes adalah pelatih yang berasal dari skotlandia layaknya Fergie yang berasal dari negara yang sama juga, sejak dipilihnya moyes menjadi suksesor Fergie para fans pun berharap kalau apa yang dilakukan Moyes juga sama apa yang telah dilakukan Fergie kepada MU selama ini, Moyes sebelum menangai MU telah memiliki beberapa pengalaman yaitu menangani Preston North End selama 4 tahun, Everton selama 11 tahun. Para pejabat tinggi red devils pun berharap bahwa dengan pengalaman yang Moyes bawa bisa membuat MU menjadi lebih baik lagi, sepanjang karirnya sebagai pemain pun lumayan memiliki nilai atau poin-poin yang bagus, Moyes bermain sebagai pemain belakang debut seniornya dimulai di celtic dan akhir karirnya berakhir di Preston North End, akhir karirnya di Preston North End pun sebagai awal karirnya sebagai manajer di kancah profesional. Moyes yang memiliki filosofi bermain counter attack dan sedikit keras pun menjadikan tim yang di latih moyes menjadi menakutkan oleh lawan, Everton contohnya, moyes berhasil membangun Everton dari nol dan bahkan Everton hampir terdegradasi pada 02/03 Premier league tapi seorang Moyes telah menyelamatkan Everton di tahun pertama dia menjabat sebagai Manajer Everton. Melihat pengalaman moyes yang sangat banyak dan bahkan sudah bisa dijuluki pelatih Top eropa pun gue dan seluruh Fans MU di dunia berharap Moyes akan membawa MU ke permainan level tertingginya dan menjadi klub terbaik dunia, melihat semua pemain warisan Sir Alex yang mengkombinasikan antara pemain muda dan pemain tua itupun menjadikan skuad juara yang solid, ini berarti bahwa kerja moyes tidak akan berat karena telah terdapat pondasi kuat di tim yang musim 12/13 meraih juara Premier League.


  1. Sistem Kepelatihan Moyes seperti Diktator ?!?

(kiri-kanan) David moyes, Steve Round, Ryan Giggs, Phil Neville
pict source by www.reddit.com
 Tim kepelatihan yang ditinggalkan Sir Alex bukanlah tim kepelatihan yang buruk, terdapat Rene Muelensteen, Mike Phelan, Eric Steele dll. Tapi ternyata moyes lebih memilih membawa tim kepelatihan dari Everton, Steve Round, Chris Wood, Phil Neville dan lain lain, Itu berarti akan ada perbedaan dalam segi kepelatihan setiap minggu, para pemain bukan hanya kan menghadapi manajer baru tapi ternyata akan menghadapi tim kepelatihan yang baru juga, ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk adaptasi, pada Rezim Sir Alex para pemain sudah terbiasa dengan cara kepelatihannya sejak di akademi atau bahkan para pemain baru pun akan mudah beradaptsi karena sistem kepelatihan dari Sir Alex memang sistem kepelatihan yang mudah tapi hawas saja kalau pemain menyepelekan, hasil dari menyepelekan ya hanya didepak dari squad hehe, kembali ke David Moyes yang membawa tim kepelatihan dari Everton, Moyes yang memiliki sistem kepelatihan yang keraspun juga memerlukan adaptasi yang panjang, terlebih kepada pemain yang rentan terhadap cidera Van Persie contohnya, dia seharusnya diberi pola latihan yang ringan tapi efektif seperti apa yang dilakukan Sir Alex, pola latihan itu bisa membuat Van Persie lebih tahan terhadap cedera yang menghampirinya. Dan benar saja para pemain pun mengeluh dengan pola latihan keras Moyes, yang ditakutkan dari pola itupun datang, banyak pemain yang cidera, seperti Van Persie, Rafael, Nani, Vidic, Kagawa bahkan pemain yang memiliki riwayat susah cidera seperti Evra pun mengalami cidera itu, pemain cenderung mengalami kelelahan di otot setiap latihannya sehingga membuat mereka menjadi rentan terhadap cidera..

    2.  Permainan yang Kurang Kreatif!  

 Kagawa (kiri) dan Mata (kanan) playmaker kreatif MU
pict source by therepublikofmancunia.com
Michael Carrick Gelandang Bertahan yang cenderung memberi umpan direct
pict source by thinkfootball.co.uk

 Permainan MU yang pada rezim Sir Alex memiliki ke kreatifan dalam melakukan serangan dan serangan balik pun seakan hilang saat Moyes menjabat sebagai manajer baru MU, pola permainan seperti stagnan  memeiliki pola yang kaku tidak luwes dan sedikit ke kreatifan dari diri pemain yang dikeluarkan, karena pola permainan seperti ini lawan dengan mudah membaca arah permainan dari MU, permainan yang kadang hanya menggantungkan sayap dengan crossing-crossing ke tengah atau dengan umpan-umpan panjang yang membosankan dari central midfielder  ini dengan mudah dapat dipatahkan oleh lawan. mungkin Moyes sadar bahwa taktik yang dia gunakan tidak ada kreatifitas yang keluar dari diri pemain, maka dari itu dia membeli Juan Mata dari chelsea dengan harga tinggi, iya mata membuat debut yang baik dengan mengalahkan Cardiff 2-0 dan Mata memberikan satu assist.  Tapi sebenarnya bukan ke kreatifan dari diri pemain seperti itu yang dibutuhkan, tapi dari segi pola permainan yang tidak terlalu kaku. Moyes pun pernah mencoba memasang dua playmaker sekaligus, yaitu Kagawa dan Mata pada saat melawan Everton, karena dua pemain itu cenderung bermain cut inside  atau cenderung masuk kedalam kotak penalty untuk menerima bola maka permainan yang sebenarnya diiinginkan moyespun tidak berhasil, malah MU cenderung bingung dalam melakukan serangan, seharusnya memasang winnger untuk melakukan crossing  karena Everton cenderung lemah pada umpan-umpan crossing  dari lawan, tapi karena telah membaca permainan dari MU semua pemain bertahan Everton menjaga seluruh area kotak penalti yang pasti akan di tuju oleh Mata dan Kagawa, permainan MU yang diharapkan bisa kreatifpun gagal karena tidak bisa menembus pertahanan kokoh Everton, dan berakhir dengan kekalahan MU 0-3 dari Everton. Gue dan semua berharap dengan datangnya pelatih MU yang baru Louis Van Gaal semua permainan menjadi lebih kreatif dan daapat menciptakan kemenangan dan MU pun bisa  merangkak ke papan atas lagi.


    3. Transfer yang terkesan Mubadzir!

pict source by www.telegraph.co.uk

 Ada lagi yang gue gak srek pada musim 13/14, yaitu proses transfer-nya yang terkesan menghamburkan uang untuk hasil yang kurang memuaskan. Fellaini adalah kesalahan besar dalam transfer Moyes, moyes membeli Fellaini bukan karena keinginan taktiknya atau kebutuhan dari taktik atau formasinya, tapi Moyes membeli Fellaini hanya untuk menyenangkan fans semata, karena fans selalu menagih pemain baru di bawah rezim Moyes, jadi apapun yang terjadi Moyes harus membeli satu pemain untuk melegakan hati fans, pada saat itu Fellaini lah yang santer akan hijrah ke MU bahkan rumour Fellaini santer terdengar sejak Sir Alex ferguson masih melatih, jadi berapapun harganya Moyes harus mengusahakan Fellaini untuk pindah dari Everton ke MU, dan kesepakatan berhasil terjadi pada hari terakhir Transfer Windows musim panas tahun 13/14 dengan harga 25,5 juta pundsterling Fellaini berganti jersey menjadi merah. Tapi kita lihat apa yang terjadi sepanjang musim 13/14 Fellaini tidak menunjukan kontribusinnya dan tidak menunjukan performa-nya yang berharga 25,5 juta pundterling itu, bahkan Fellaini sering terkena cidera, yang kedua sih mendingan dari pada Fellaini, Juan Mata yang dibeli seharga 33,5 pounsterling dari chelsea yang seharusnya hanya seharga 21 pounsterling ini pun juga terkesan membuang uang, karena dengan harga segitu bisa mendapatkan 2 pemain, atau bahkan 3 pemain. Tapi performa Mata tidak mengecewakan dia mencetak 6 gol dari 15 bermain, kontribusinya buat MU sangatlah baik, itu adalah prospek yang bagus untuk pemain MU kedepan. Ya meskipun transfer sedikit membosankan, tapi apa yang dilakukan moyes harus dihargai, berharap Van Gaal membeli pemain yang benar-benar berkualitas dan dibutuhkan di skuadnya.


   4. Kurangnya semangat juang Pemain!



Giggs dan Scholes yang terlihat lelah saat bertanding
pict source by www.tribunnews.com

Pada awal musim gue sih yakin kalo tim ini bakalan sukses, tapi apa yang terjadi di pertengahan musim, tim ini menjadi lebih lembek dan sering kehilangan passion bermain, buruk sekali apa yang gue lihat ini. Di era Sir Alex semua pemain tetap harus berjuang sampai peluit terakhir pertandingan dibunyikan, tapi kenapa dimusim ini pemain kurang memiliki hal itu, apa Moyes kurang memberi motivasi ke pemain? atau memang para pemain belom memiliki gairah bermain seperti dulu lagi? atau memang pemain belom siap menghadapi pelatih baru? ini pertanyaan besar! Jelas pada era Fergie sering terjadi comeback yang bagus, selama era fergie selalu menghadirkan comeback-comeback fantastis, contoh terhebat ya final 98/99 dan yang gue sukai saat comeback melawan Tottenham 4-3 di White Hart Lane dan saat melawan Man City pada musim 09/10. Semua itu terjadi saat dibawah rezim Fergie, tapi apa yang kita lihat dibawah kepelatihan Moyes? MU malah sering tertinggal di akhir-akhir pertandingan, pemain sering lengah di akhir-akhir pertandingan, melawan tim sekelas Cardiff pun MU mengalami hal seperti itu, semangat juang pemain seakan sirna sejak perginya Sir Alex. Mungkinkah Manajer baru dapat mengembalikan passion yang telah hilang itu? kalau dilihat dari sepak terjang Van Gaal sih kayaknya bisa, so let's we see forward! 


   5. 51 permainan 51 starting line up berbeda?

Starting line-up di Champions league
pict source by bleacherreport.com


Suatu kebijakan yang aneh atau terkesan mencoba-coba formasi dari Moyes, Moyes selalu merilis squad berbeda disetiap pertandingannya, dari semua laga yang maenkan MU dibawah Rezim Moyes, semuanya memiliki starting line up berbeda. Moyes terkesan baru mencoba-coba squad, ini bisa diartikan bahwa Moyes belum mengenal betul skuad secara keseluruhan, ini bisa berdampak lebih buruk bila Moyes tetap menjabat sebagai pelatih selama 6 tahun, maka Moyes bisa saja memasang 228 starting line up berbeda di 228 match  hahahaha, bercanda hehe.. ini berdampak terhadap keharmonisan Skuad, atau integrasi disetiap lini bermain. Contoh selalu mengganti formasi Bek tengah, pertama pelatih memasang Rio-Vida, kedua Jones-Evans, ketiga Jones-Rio, keempat Jones-Vida, Kelima Rio-Evans, keenam Vida-Evans, dan masih banyak lagi karena masih ada Smalling, itu bisa membuat keserasian bek tengah tidak bagus karena selaludiganti partner disetiap Matchnya. Itu juga terjadi pada gelandang tengah yang selalu berganti partner di setiap match-nya, ini juga tidak baik dalam keserasian bermain disetiap pemain per-lini.. gue sih inginnya minimal harus menggunakan starting line up yang sama di setiap 5 pertandingan agar pemain juga nyaman dengan permainan dan juga nyaman dengan partnernya. Ya semoga Van Gaal dapat mengubah semuannya yang dilakukan Moyes dimusim 13/14.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar